- 15-04-2021
- Umum
Dalam sambutannya, Nadiem sangat mengapresiasi pembangunan Laboratorium Terpadu yang dilakukan ITK. Ia menyebut ide pembangunan gedung yang dirampungkan pada Oktober 2020 tersebut sangat baik. Pasalnya, hal ini dapat membuka peluang kolaborasi antar mahasiswa dari berbagai latar belakang keilmuan yang ada di ITK. Ia pun berharap, keberadaan Laboratorium Terpadu yang mewadahi para mahasiswa dari berbagai macam prodi dapat menjadi pemantik lahirnya berbagai macam inovasi.
“Menurut saya ide yang sangat baik. Kalau di Jakarta banyak co-working space, kalau di ITK ada co-laboratory space. Sangat bagus, sangat efisien. Yang paling saya suka adalah kesempatan terbenturnya anak-anak dari berbagai prodi di dalam satu laboratorium yang sama,” ucap pria yang akrab disapa Mas Menteri ini.
Selaras dengan apresiasi dari Mendikbud, Laboratorium Terpadu ITK ditujukan agar kegiatan praktikum dan penelitian menjadi lebih terpusat dan efisien. Tak hanya itu, tujuan khusus dari pembangunan Laboratorium Terpadu tersebut diantaranya untuk meningkatkan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan sivitas akademika ITK, serta untuk meningkatkan kerjasama di bidang penelitian.
Gedung yang dibangun melalui skema pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tersebut menjadi lecut bagi ITK untuk tak henti melakukan riset yang berdampak positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat. Untuk itu, Laboratorium Terpadu ITK juga dilengkapi dengan alat-alat penunjang penelitian seperti scanning electron microscope (SEM), X-Ray Diffraction (XRD), X-ray Fluorescence (XRF), universal testing machine (UTM), mesin CNC, 255 unit komputer, dan alat laboratorium lainnya.
Tidak hanya dapat digunakan oleh internal ITK, perangkat penelitian yang ada di Laboratorium Terpadu ITK ini juga dapat digunakan untuk memberikan layanan analisis laboratorium untuk industri dan pihak eksternal lainnya. Untuk memberikan layanan, saat ini laboratorium terpadu ITK dijalankan oleh 1 Kepala Laboratorium Terpadu, 1 Pengadministrasi umum, 11 laboran dan pranata laboratorium pendidikan (PLP), serta 3 teknisi, yang terdiri dari teknisi listrik, teknisi limbah, dan teknisi K3.
Dalam sambutannya, Nadiem juga menyampaikan harapan terhadap ITK dan universitas lain di Kalimantan Timur untuk bisa mengangkat obor perubahan Kampus Merdeka di luar Jawa. Menurutnya, daerah luar Jawa, khususnya Kalimantan memiliki peluang besar dalam menghadapi transformasi di bidang pendidikan.